Penyakit Arthritis atau masyarakat awam mengenalnya dengan penyakit Radang Sendi terus berkembang dewasa ini. Di Indonesia, penyakit ini terjadi pada usia di bawah 34 tahun sebesar 32% dengan penyebab utamanya antara lain karena kebiasaan olahraga berat, aktivitas kemacetan perkotaan, dan faktor usia. Penyakit Radang Sendi memang jarang menyebabkan kematian, tetapi sangat mengganggu penderitanya.
Terapi yang sering diberikan adalah konsumsi obat antiinflamasi yang memiliki banyak efek samping. Sehingga tidak baik dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Akan tetapi sekarang sudah ada alternatif yang lebih baik. Yaitu, Kunyit (Curcuma domestica) yang merupakan salah satu tanaman herbal yang potensial sebagai terapi radang sendi. Kunyit memiliki banyak khasiat yang potensial bagi kesehatan, seperti antioksidan, antitumor, obat batuk, anti-diabetes, obat liver, gangguan Alzheimer, dan antiinflamasi.
Melalui penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, pada tahun 2019, disimpulkan bahwa herbal kunyit efektif untuk mengobati nyeri sendi. Kunyit mengandung senyawa aktif Curcumin. Senyawa tersebut telah banyak diteliti sebagai agen antiinflamasi alami. Curcumin dapat menghambat protein Cyclooxygenase-2 (COX-2) yang merupakan enzim pemicu proses inflamasi.
Jika dibandingkan dengan terapi obat yang memiliki risiko efek samping, maka pengobatan nyeri sendi menggunakan kunyit bisa menjadi alternatif pengobatan yang lebih aman dan mudah dilakukan. Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lanjutan agar penggunaannya dapat lebih efektif dan memberikan khasiat yang lebih cepat. Diantaranya dengan melengkapi formulasi ekstrak kunyit dengan bahan UC-II (Undenatured Collagen Type 2) dan MSM (methylsulfonylmethane) yang teruji klinis membantu mengobati nyeri sendi. Semoga bermanfaat.
