Jawabannya adalah ‘Iya’, anak muda juga bisa mengalami nyeri sendi. Nyeri sendi atau artritis tidak hanya menyerang orang tua, tetapi juga bisa terjadi pada anak muda. Sebuah penelitian tahun 2015 mengungkapkan bahwa hampir sepertiga dari 91 juta orang dewasa yang menderita artritis berusia 18-64 tahun. Beberapa bagian tubuh yang rentan mengalami nyeri sendi pada usia muda antara lain kaki, jari, lutut, pinggul, bahu, dan siku. Penyebab nyeri sendi usia muda memang bermacam-macam. Adapun nyeri sendi yang berkaitan dengan gangguan sistem imun memang sulit dicegah. Namun, untuk tipe penyebab nyeri sendi lain, berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa membantu meminimalkan kejadiannya:
- Atur Asupan Nutrisi
Untuk penyebab artritis yang berkaitan dengan makanan (artritis gout), pencegahan utamanya adalah dengan mengatur jenis makanan. Hindari konsumsi makanan tinggi purin agar kadar asam urat darah tidak meningkat. Makanan yang tinggi kadar purin misalnya makanan laut, anggur merah, daging merah, dan jeroan.
- Capai Berat Badan Ideal
Obesitas berkaitan dengan kejadian gangguan sendi, salah satunya osteoarthritis. Dengan begitu, mempertahankan berat badan ideal sangatlah krusial. Tidak hanya masalah nyeri sendi usia muda, tapi risiko penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes pun akan menurun bila memperbaiki kondisi obesitas.
- Miliki Gaya Hidup Aktif
Aktivitas fisik penting untuk kesehatan tubuh, termasuk untuk mencegah nyeri sendi usia muda. Aktivitas fisik dapat memperkuat otot di sekitar sendi, serta meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas sendi. Kuncinya adalah mencari jenis olahraga yang tepat untuk Anda. Misalnya, bila menderita obesitas, hindari terlalu banyak olahraga yang memberikan beban pada lutut atau pergelangan kaki.
Itulah beberapa penyebab nyeri sendi usia muda dan pencegahannya. Dengan mampu menjaga kesehatan sendi, produktivitas kita tentu akan terus terjaga. Semoga bermanfaat!